Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov DKI Siapkan Tiga Langkah Strategis Guna Hadapi El Nino

fenomena El Nino tidak akan terlalu berpengaruh terhadap pasokan pangan di Jakarta, untuk itu perusahaan sudah menyiapkan tiga strategis.
Aktivitas perdagangan beras di Pasar Induk Cipinang, Kamis (10/8/2023)./ BISNIS - Dwi Rachmawati
Aktivitas perdagangan beras di Pasar Induk Cipinang, Kamis (10/8/2023)./ BISNIS - Dwi Rachmawati

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkuat stok (cadangan) pangan tahun 2023 menjadi dua kali lipat dibanding tahun lalu untuk mengantisipasi dampak fenomena El Nino. 

"Posisi cadangan pangan sudah 20 ribu ton, jadi hampir dua kali lipatnya. Tahun lalu 12 ribu ton, target sekarang 25 ribu ton sebagai tindakan preventif kami selaku BUMD," kata Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo di Jakarta, Selasa.

Menurut Pamrihadi fenomena El Nino tidak akan terlalu berpengaruh terhadap pasokan pangan di Jakarta, untuk itu perusahaan sudah menyiapkan tiga strategis untuk menyikapi dampak yang mungkin terjadi.

Pertama, strategi kuratif dalam arti ketika dampak benar terjadi maka stok dibuat sebanyak-banyaknya artinya Pasar Beras Induk Cipinang akan meminta pengiriman dari daerah-daerah yang selama ini menjadi mitra.

Kedua, strategi preventif yaitu Food Station mempunyai cadangan pangan kurang lebih 20 ribu ton. Di mana 11 ribu ton pangan merupakan sisa cadangan tahun lalu.

Sementara itu, cadangan beras di daerah mitra kerja sama DKI Jakarta ada sebanyak 25 ribu ton. Sehingga, total DKI Jakarta memiliki stok 45 ribu ton pangan.

Adapun 25 ribu ton stok pangan itu berada lumbung padi yang selama ini menjadi mitra yakni di Subang, Indramayu, Ngawi, Lampung, Garut, dan Kulon Progo Yogyakarta.

Ketiga, strategi promotif  yang diterapkan  sejak tiga hingga empat tahun lalu sebelum isu El Nino ada yaitu dengan memiliki  lahan pertanian sendiri.
 Di samping itu, Food Station juga memperluas lahan pertanian hingga 10.300 hektare. Sementara untuk lahan budidaya yang dimiliki BUMD Pangan itu saat ini mencapai 770 hektare dari target 1.000 hektare.

"Artinya realisasinya sudah tercapai 77 persen,  kurang 23 persen lagi. Tindak lanjutnya lewat kontrak farming dan on farming dengan target 11.000 hektar," jelas Pamrihadi.

Terakhir, Pamrihadi meminta agar masyarakat tidak melakukan aktivitas belanja yang berlebihan mungkin karena adanya pembelian panik akibat isu kekeringan.

"Sepanjang masyarakat bisa mendapat edukasi agar belanja dengan bijak, tidak melakukan stok makanan berlebihan pasti inflasi akan terkendali," ucap Pamrihadi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper