Bisnis.com, JAKARTA — PT Jakarta Propertindo (Perseroda) alias Jakpro mengharapkan subsidi tambahan dari pemerintah perovinsi DKI untuk warga Kampung Susun Bayam. Hal ini dikarenakan banyak warga Kampung Bayam yang tidak mampu untuk menyewa hunian tersebut.
Sebagaimana diketahui, Kampung Susun Bayam saat ini belum bisa ditempati oleh 75 Kartu Keluarga [KK] karena ada permasalahan administratif salah satunya biaya sewa yang dinilai mahal oleh warga Kampung Bayam.
Menanggapi hal tersebut, Vice President Corporate Secretary Jakarta Propertindo Syachrial Syarif mengatakan bahwa subsidi tambahan untuk warga Kampung Bayam bukan berasal dari Jakpro. Harapannya pemerintah bisa memberikan subsidi tersebut.
“Mungkin kalau subsidi saya kira bukan kami yang busa menjawab. Kami berharap subsidi tersebut ranahnya pemerintah [Pemprov DKI Jakarta],” jelas Syachrial kepada awak media di Jakarta, Senin (20/2/2023).
Syachrial menambahkan bahwa diskusi tarif sewa sudah dilakukan berkali-kali. Salah pembahasan dalam diskusi tersebut adalah perihal penurunan tarif melalui skema subsidi.
“Jakpro adalah sebuah badan usaha yang sesuai dengan UU PT, jadi seharusnya Jakpro hanya memberikan profit saja. Adapun sejauh ini kami belum ada rencana memberikan subsidi,” jelasnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, Jakpro telah menawarkan biaya sewa sekitar Rp700.000. Namun, tarif ini dirasa masih berat karena sejumlah warga Kampung Bayam, khususnya lansia yang berpenghasilan rendah.
“Lansia di tempat kami itu rata-rata pekerjaannya ada yang jadi pemulung. Benar-benar ekonominya di bawah semua. Kalau untuk mencapai angka sekitar Rp700 ribu, di mana jumlah ini menyesuaikan dengan Pergub 55/2018. saya yakin nggak mampu banget kami semua,” jelas Perwakilan warga Kampung Bayam Sherly.
Adapun, warga menginginkan biaya sewa dikisaran Rp150.000 per bulan. Hal ini mengingat latar pekerjaan warga Kampung Bayam adalah pekerja kasar dan pemulung.
Kampung Susun Bayam merupakan hunian baru yang disiapkan Pemprov DKI melalui Jakpro bagi warga terdampak penggusuran proyek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).